Nama Umum | Timo |
Nama Ilmiah | Kleinhovia hospita |
Nama Internasional | Guest Tree |
Nama Lokal | Katimahar, kina (Ambon), tangkolo (sunda), katimaha, timanga, kayu tahun (jawa), nundang (sumba), weu (bugis) |
Asal | Indonesia, Malaysia, Asia Tropis |
Ciri-ciri | |
Manfaat | Furniture, obat-obatan |
Katimaha, timaha atau katimahar (Kleinhovia hospita) adalah satu-satunya spesies pohon dalam marga Kleinhovia, suku Malvaceae. Dalam dunia ilmiah, deskripsi katimaha yang tertua, yang diakui, adalah yang diterbitkan oleh Carolus Linnaeus pada 1763, meskipun 70 tahun sebelumnya Rumphius telah lebih dulu menuliskan deskripsi yang lebih lengkap (ditambah pula dengan gambar) dalam bukunya yang terbit pada 1690. Nama genus tumbuhan ini, Kleinhovia, diambil dari nama seorang dokter bangsa Jerman, C. Kleynhoff (wafat 1777). Sementara Rumphius menamainya Catti marus, pelatinan namanya dalam bahasa Melayu-Ambon, katimahar. Katimaha termasuk dalam jenis pohon kecil atau perdu. Pepagan (kulit kayu) berwarna kelabu, dengan ranting abu-abu kehijauan dan berambut jarang. Helaian daun berbentuk jantung lebar. Buahnya kotak seperti buah pir. Timaha menghasilkan kayu yang ringan, lunak, berwarna bungalan (cokelat-kuning pucat) kemerah-jambuan, bertekstur agak halus, kurang awet; meskipun mudah dikeringkan, mudah dikerjakan dan mudah pula dipernis. Tanaman ini memiliki beberapa khasiat untuk kesehatan, yaitu untuk menghilangkan kutu kepala, menangkal radikal bebas, melawan tumor dan kanker hati, melancarkan peredaran darah, mengatasi peradangan, mengatasi gejala alergi terhadap makanan, dan dapat mencegah serangan jantung koroner.
Sumber : https://wikivisually.com/lang-id/wiki/Katimaha; https://khasiatq.blogspot.com/2016/03/7-khasiat-tanaman-paliasa-atau-katimaha.html