Nama Umum | Nangka |
Nama Ilmiah | Artocarpus heterophyllus |
Nama Internasional | English: jackfruit Spanish: jaca; jacueiro French: jacquier |
Nama Lokal | Nongko (Jawa) |
Asal | India |
Ciri-ciri | getahnya berwarna putih pekat, jenis daun tunggal berbentuk obovate, buah berbentuk lonjong berwarna hijau, kulit buah berduri kecil yang lunak |
Manfaat | Makanan, Tanaman Adat, Obat-obatan |
Nangka lazim dimanfaatkan bagian buahnya. Daging buah matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah seperti dodol nangka, kolak nangka, dan keripik nangka. Biji nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan. Buah nangka muda sangat digemari sebagai bahan sayuran di berbagai daerah di Indonesia. Daun nangka dapat digunakan sebagai pakan ternak. Pada masyarakat Osing Banyuwangi, pohon nangka memiliki nilai filosofis tertentu. Konon pohon nangka digunakan sebagai salah satu bahan mahkota raja sehingga memiliki pantangan tidak boleh menanam pohon nangka di dekat rumah agar akar pohon tidak terinjak. Jika melanggar pantangan ini dipercaya akan mendatangkan pnyakit bagi pemilik rumah. Sementara itu daun pohon nangka merupakan salah satu syarat dalam upacara adat ?mudun lemah? yang diselenggarakan oleh masyarakat Osing di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Kayu nangka berwarna kuning di bagian teras, berkualitas baik dan mudah dikerjakan. Kayu ini cukup kuat, awet dan tahan terhadap serangan rayap atau jamur, serta memiliki pola yang menarik, gampang mengkilap apabila diserut halus dan digosok dengan minyak. Karena itu kayu nangka kerap dijadikan perkakas rumah tangga, konstruksi bangunan, hingga alat musik. Kayu juga menghasilkan bahan pewarna kuning untuk mewarnai jubah para pendeta Buddha.
Sumber : https://www.cabi.org/isc/datasheet/1832 https://id.wikipedia.org/wiki/Nangka