| Nama Umum | Bodhi |
| Nama Ilmiah | Ficus religiosa |
| Nama Internasional | Sacred Fig, pippala tree, peepul tree, peepal tree or ashwattha tree (in India dan Nepal) |
| Nama Lokal | Ara suci |
| Asal | India, Indochina |
| Ciri-ciri | Obat-obatan |
| Manfaat | daunnya berbentuk hati dengan ujung daun yang seperti memiliki ekor |
Tentang
Pohon Bodhi (“Pohon Pencerahan” yang juga dikenal dengan Pohon Bo) di Bodhgaya merupakan keturunan langsung dari pohon Bodhi asli tempat dimana Pangeran Siddharta Gautama mencapai pencerahan. Setelah bermeditasi selama 49 hari, diceritakan bahwa Siddharta Gautama menjadi Buddha, “Dia Yang Tercerahkan”. Pohon Bodhi disebut para ahli botani sebagai Ficus religiosa (pohon fig yang suci) karena digunakan sebagai tempat Buddha bernaung. Pohon ini termasuk spesies pohon fig (beringin) dalam keluarga Moraceae. Daun pohon ini berbentuk hati dengan ujungnya yang seperti berekor. Pada abad ke-3 SM, putri Kaisar Asoka bernama Sanghamitta membawa cabang Pohon Bodhi asli menuju Sri Lanka dan ditanam di Anuradhapura, dimana pohon anakan ini masih hidup dan tumbuh hingga hari ini. Pohon Bodhi di Anuradhapura ini juga telah ditetapkan sebagai pohon tertua yang tercatat dalam sejarah dan merupakan pohon pertama yang ditanam manusia dengan tanggal yang pasti. Di samping cerita tersebut, Pohon Bodhi memiliki beberapa manfaat. Batang pohon Bodhi yang besar dan kuat cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku alat perkakas. Masyarakat pedalaman ada yang menggunakan daun dari pohon ini sebagai pakaian untuk menutupi bagian tubuh yang vital. Selain itu, bagian dari pohon ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan herbal.
Sumber : https://manfaat.co.id/manfaaat-pohon-bodhi; https://shambhalaguardian.wordpress.com/2011/02/17/pohon-bodhi-pohon-tertua-dalam-catatan-sejarah/