| Nama Umum | Chaya |
| Nama Ilmiah | Cnidoscolus aconitifolius |
| Nama Internasional | Tree Spinach, Tread Softly, Cabbage Star, Chaya |
| Nama Lokal | Pohon Bayam, Pepaya Jepang |
| Asal | Mexico, Panama and Guatemala, |
| Ciri-ciri | Tumbuhan ini memiliki tinggi 3-8 m dengan batang halus (glabrous). Daun bergerigi membentuk jari dengan lebar sekitar 5 cm dengan perawatan yang baik, batang yang kuat serta tunas muncul diketiak batang daun. Panjang tangkai daun 10 – 20 cm; satu daun terdiri atas 3 – 7 lobus, tanaman monoceus (pistillate dan staminate terpisah), bunga cabang dikotom, panjang tangkai bunga 15-40cm, memiliki trikoma. Daun berwarna hijau, batang bergetah berwarna putih susu, bunga berbentuk payung(cymes) dan berwarna putih. |
| Manfaat | Tanaman ini memiliki kemampuan untuk memperkuat kuku dan menggelapkan rambut beruban. Hal ini juga digunakan untuk menyembuhkan alkoholisme, diabetes, insomnia, gangguan kulit, penyakit kelamin, asam urat, sengatan kalajengking dan untuk meningkatkan fungsi otak dan memori. Tumbuhan ini kaya akan protein, kalsium, zat besi, karoten, riboflavin, niasin dan asam askorbat. Daun mentah mengandung glikosida sianogenik yang berpotensi berbahaya dan menyebabkan kerusakan jaringan. Oleh karena itu memasak daun minimal 15 menit dapat menurunkan kandungan tersebut ke tingkat yang aman. |
Tentang
Habitat tumbuhan ini seringkali di daerah berbatu dan di area terbuka, dapat ditemukan di daerah dengan ketinggian hingga ketinggian 1.300 mdpl. Tumbuhan ini merupakan tanaman berumah satu, memiliki banyak bercabang. Tanaman ini mengandung lateks putih dan memiliki rambut. Daun dan pucuk muda dapat dimakan namun harus dimasak terlebih dahulu. anaman ini menyukai tanah yang memiliki unsur yang lebih tinggi untuk menghasilkan daun yang lebar. Penyebutan "pepaya" pada pohon ini karena bentuk dan tekstur daunnya menyerupai daun pepaya, meskipun kekerabatannya lebih dekat dengan singkong.
Sumber : https://pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Cnidoscolus+aconitifolius