Nama Umum | Buni |
Nama Ilmiah | Antidesma bunius |
Nama Internasional | Bignay, Bugnay, Chinese laurel, Herbert river-cherry, Queensland-cherry, Salamander tree, Wild cherry, Currant tree (Philippine); U ye cah (China) |
Nama Lokal | Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), Wuni (Jawa); Burneh (Madura), Buni, Katakuti, Kutikata (Maluku); Bune tedong (Makasar) |
Asal | Asia Tenggara, Australia utara |
Ciri-ciri | berbuah bulat kecil, warnanya merah ketika sudah matang |
Manfaat | Makanan, Obat-obatan |
Tanaman ini berjenis pohon dengan tinggi mencapai 30m. Tanaman ini berbatang sedang dengan daun tunggal, berbetuk bulat telur sungsang sampai lanset. Daun muda warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buni berumah dua, bunga dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm berbentuk elips berwarna hijau dan jika masak menjadi berwarna ungu kehitaman dengan manis sedikit asam. Selain dimakan buahnya, tanaman ini juga dimakan daunnya. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalab. Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat selai atau sirop. Daunnya oleh pembuat jamu disebut mojar, biasa dipakai untuk campuran ramuan jamu kesehatan. Sebagai obat, tanaman ini dimanfaatkan bagian daun, ranting, dan buahnya untuk mengobati kurang darah, darah kotor, hipertensi, jantung berdebar, batuk, gangguan pencernaan, sifilis, kencing nanah.
Sumber : http://tanamanobat23.blogspot.com/2015/06/manfaat-dan-khasiat-tanaman-buni.html