Nama Umum | Kayu Manis |
Nama Ilmiah | Cinnamomum burmannii |
Nama Internasional | Indonesian cinnamon, Padang cassia, Batavia cassia (Eng) |
Nama Lokal | |
Asal | Indonesia, Asia Tenggara |
Ciri-ciri | bentuk daun eliptikal, tulang daun menjari, daun berwarna hijau, daun muda berwarna pink kehijauan, kulit kayunya wangi |
Manfaat | Tanaman Industri, Tanaman Lanskap, Tanaman Aromatik, Tanaman Rempah, Obat-obatan |
Cinnamomum burmannii adalah salah satu jenis kayu manis yang berasal dari Indonesia dan Asia Tenggara. Umumnya, tumbuhan ini digunakan sebagai rempah-rempah, tanaman hias, maupun tanaman hutan. Kulit kayu Cinnamomum burmannii yang memiliki bau aromatik ini sehingga digunakan sebagai bumbu (kayu manis), parfum, maupun obat. Disebutkan oleh herbalists Cina menunjukkan bahwa kulit kayu manis digunakan oleh manusia setidaknya sejauh 2700 SM. Digunakan untuk pengobatan diare, demam, dan masalah menstruasi. Tabib Ayurvedic dari India menggunakan tanaman ini juga untuk mengobati penyakit yang serupa. Kayu manis dibawa ke Mesir sekitar 500 SM dan saat itu menjadi tanaman aditif berharga untuk campuran pembalseman. Yunani, Romawi dan orang Ibrani kuno adalah yang pertama menggunakan kulit kayu manis sebagai bumbu masak. Mereka juga membuat parfum dengan itu, dan digunakan untuk tujuan pengobatan. Pohon Cinnamomum burmannii dapat mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah berwarna kuning muda atau keputihan. Budidaya Cinnamomum burmannii dilakukan melalui biji ataupun stek. Buah tua yang berkulit tebal dan berbau harum akan ditanaman sebagai pohon induk untuk reproduksi.Tumbuhan ini diketahui rentan terhadap kutu daun, penyakit akar busuk, dan juga penyakit bintik daun (leaf spot).
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Cinnamomum_burmannii